Keunikan
Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan kemegahan yang kita miliki, dan
telah diakui oleh dunia sebagai 7 keajaiban dunia. Candi Borobudur dibangun
pada abad ke-9 , dan sangat jelas bangunan ini jauh lebih dulu dibangun sebelum
Angkor wat di kamboja.
Kalian semua pastinya sudah sangat mengenal secara umum
Candi Borobudur, tapi taukah kalian semua sob bawa Candi Borobudur masih banyak
menyimpan misteri dan keunikan nya sampai sekarang.
1.Misteri Angka 1
Arsitektur Candi Borobudur memiliki keunikan secara
matematik. Beberapa bilangannya akan menghasilkan angka 1 bila dijumlahkan.
Mari kita buktikan Sob!
-Jumlah tingkatan Borobudur ada 10, angka 10 ini bila
dipecah menjadi 1+0=1
-Jumlah stupa di Arupadhatu, yang di dalamnya memiliki
patung ada 32+24+16+1=73, angka 73 bila dijumlahkan menjadi 7+3=10, angka 10 dipecah lagi menjadi 1+0=1
-Jumlah Patung Candi Borobodur totalnya ada 505, jika
dijumlahkan 5+0+5=10 hasilnya tetap sama dengan matematik yang sebelumnya,
tetap menghasilkan angka awal yaitu 1. Dan angka 1 ini bisa diterjemahkan bahwa
1 adalah Tuhan sebagai poros Kehidupan.
2.Lenyap dari peradaban
Candi Borobudur sempat lenyap dari peradaban karena letusan
Gunung Merapi, yaitu pada tahun 1006. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya
Letusan yang dihasilkan oleh Icon Jogja tesebut. Namun akhirnya pada tahun 1814
Candi Borobudur ditemukan kembali.
3.Danau Purba
Candi Borobudur ternyata dulunya dibangun ditengah danau,
dan ini menjelaskan bahwa candi Borobudur dibangun dengan tema bunga teratai.
Bungai teratai sendiri memiliki filosofi yang begitu dalam akan nilai spiritual
dan kehidupan. Masalahnya bekas danau itu tak tampak, kalau kita tidak
melihatnya dari atas menggunakan helikpoter
4.Pembangunan Candi Borobudur
Ini juga masih menjadi misteri yang belum terkuak sampai
sekarang, yaitu bagaimana cara membangun candi Borobudur. Yang kita ketahui
sampai sekarang hanyalah bahwa candi Borobudur dibangun tanpa menggunakan
semen, dan penempatan batu, stupa, dan patungnya memiliki angka, semua
terpasang sesuai rumus. Jika penasaran Sob bisa dating ke Museum karmawibangga.
Batu tersebut memiliki code, dan sampai sekarang batu itu belum bisa terpasang.
5.Piramida Sempurna
Arsitektur yang dimiliki oleh Candi Borobudur hanya dimiliki
oleh Candi Borobudur itu sendiri, Kalian semua tak akan pernah bisa melihat
susunan bangunan ini di Negara manapun, Karena Candi Borobudur dibangun sebagai
lambang keselarasan hidup dalam satu naungan yaitu Tuhan.
6.Dijaga oleh Designernya sendiri
Candi Borobudur dirancang oleh Gunadharma, dan Sang
Gunadharma ini sampai sekarang masih berada di Candi Borobudur untuk menjaga
hasil designnya. Kalian semua bisa melihatnya dengan samar-samar. Sang
Gunadharma menjaga dalam posisi Budha Tidur. Tapi kita harus jeli jika memang
ingin melihat nya. Kalian semua bisa menayakan sama Tour Guide disana.
Keunikan
Candi Borobudur
Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6
tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan
sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa
stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa
terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu
sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan
menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di
tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk
struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.
Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke
tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi
Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi
pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang
liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini
disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya
masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini
berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh
Candi Borobudur.
Candi Borobodur adalah monumen Budha terbesar di dunia.
Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824.
Candi Borobudur dibangun 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun
sebelum katedral-katedral agung di Eropa. Candi Borobudur memiliki luas 123x123
m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Bentuk candi
ini beraksitektu.
Bahan dasar penyusun Candi Borobudur adalah batuan yang
mencapai ribuan meter kubik jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram.
Hebatnya, untuk merekatkan batu tidak digunakan semen. Antarbatu hanya saling
dikaitkan, yakni batu atas-bawah, kiri-kanan, dan belakang-depan. Bila dilihat
dari udara, maka bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya relatif simetris.
Kehebatan lain, di dekat Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon.
Ternyata Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam
satu garis.
Jika kita review inilah keistimewaan Candi Borobudur.
Candi Borobudur
dibangun antara abad ke-8 dan ke-9, 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan
400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa.
Candi Borobudur
memiliki luas 123x123 m2 dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1
stupa induk. UNESCO mengakuinya sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di
dunia.
Candi Borobudur
memiliki 2672 panel relief yang bila disusun berjajar akan mencapai panjang 6
kilometer. UNESCO memujinya sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan paling
lengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni, setiap adegannya adalah
mahakarya yang utuh.
Candi Borobudur
dibangun dari 60.000 meter kubik batuan vulkanik dari Sungai Elo dan Progo yang
terletak sekitar 2 km sebelah timur candi.
Candi Borobudur
memiliki 100 talang air berbentuk makara (patung ikan berkepala gajah) sebagai
saluran air sekaligus untuk menambah keindahan candi. Dahulu, air hujan yang
mengalir melalui makara akan terlihat seperti air mancur.
Candi Borobudur
adalah puzzle raksasa yang tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik yang
dipahat sedemikian sehingga saling mengunci (interlock).
Berhubung saat itu
sistem metrik belum dikenal maka satuan panjang yang digunakan untuk membangun
Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan
jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.
Candi Borobudur
dibangun selama 75 tahun di bawah pimpinan arsitek Gunadarma, tentu saja tanpa
bantuan computer, semua dibangun secara manual.
Sejak pertengahan
abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarahan
umat Buddha dari China, India, Tibet, dan Kamboja
D. Ketertarikan
Wisatawan Candi Borobudur
Dengan segala pesona
dan misterinya, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan
Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati
candinya, pengunjung juga bisa berkeliling ke desa-desa di sekitar Borobudur,
seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga pembuat
kerajinan. Pengunjung juga bisa pergi ke puncak Watu Kendil untuk dapat
memandang panorama Borobudur dari atas.
Sebagai kuil Budha yang terbesar diseluruh dunia, Borobudur
adalah salah satu hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari
sejuta wisatawan setiap tahunnya. Baik domestic maupun mancanegara. Tidak ada
satupun candi diseluruh dunia yang menyerupai gaya arsitek candi ini. Candi
yang dibangun di pada abad kesembilan masehi ini sangat pas sekali untuk
orang-orang yang memiliki hobi fotografi, banyak spot menarik yang bisa diambil
untuk diabadikan, apabila disaat sunset. Borobudur penuh dengan ornamen
filosofis dimana menyimbolkan secara nyata tentang perbedaan jalur yang dapat
diikuti untuk mencapai tujuan hidup. Relief yang terukir didinding candi
memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Dengan kata lain, Borobudur
memiliki jiwa seni, filosofis, dan budaya. Jika kita berada pada kota
Yogyakarta, Borobudur bisa dicapai dengan menggunakan mobil. Hanya akan memakan
waktu sekitar 1jam untuk sampai kesana. Kita dapat mengikuti tur atau menyewa
mobil. Dengan menaiki candi menakjubkan ini, kita dapat mengagumi setiap relief
yang berada pada batu-batu disekeliling kita.
Aneka souvenir berupa miniatur Borobudur dari perak,
gantungan kunci, kaos oblong, hingga kartu pos bergambar Borobudur bisa kita
temui didaerah area candi Borobudur. Relief yang terukir didinding candi
memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Setiap relief memiliki
ceritanya masing-masing. Untuk lebih mengerti tentang maka relief serta sejarah
candi ini, kita dapat mengikuti tur atau menyewa pemandu yang telah mengerti
untuk membimbing kita. Dan adapula semacam mitos yang mengatakan apabila kita
berhasil menyentuh figur sang Budha yang terdapat dalam stupa, maka keinginan
yang kita miliki akan terkabul.
Data Pengunjung Candi Borobudur
YEAR DOMESTIC FOREIGN TOTAL
1991 1.592.884 241.536 1.834.420
1992 1.677.481 312.535 1.990.016
1993 1.742.242 310.886 2.053.128
1994 1.814.097 347.805 2.161.902
1995 2.509.707 325.149 2.834.856
1996 1.980.949 311.315 2.292.264
1997 1.991.404 283.818 2.275.222
1998 1.279.460 115.309 1.394.769
1999 1.764.934 86.258 1.851.192
2000
2.559.527 114.440 2.673.967
2001 2.345.158 111.136 2.581.783
2002 1.998.355 107.972 2.106.327
2003 2.006.317 62.776 2.069.093
2004 1.935.918 90.524 2.026.442
2005 1.935.231 57.545 1.992.776
2006 1.182.212 60.850 1.243.062
2007 1.681.122 299.443 1.180.565
Dari tahun ke tahun jumlah pengunjung Candi Borobudur
semakin menurun, ini di sebabkan oleh ketidak nyamanan para wisatawan dan juga
adanya pembelokan nilai fungsi candi yang merupakan tempat beribadah agama
budha menjadi tempat wisata semata, sehingga tidak diperhatikan kebutuhan apa
saja yang di butuhkan oleh para agama budha.
Candi Borobudur yang dijadikan Monumen mati telah
menghilangkan nilai sakral Agama Buddha bagi penduduk dunia yang beragama
Buddha, mereka tidak merasa perlu berkunjung ke Indonesia, sehingga para
wisatawan yang datang pada umumnya merupakan wisatawan budaya, kalaupun yang
berkunjung adalah wisatawan beragama Buddha, mereka tidak bisa melakukan puja
bhakti sebagaimana mestinya.
Candi Borobudur dianggap sebagai Cagar Budaya dan monumen
mati, sehingga para pengunjung tidak memperdulikan lagi kondisi kebersihan
Candi seperti yang kita saksikan dimana pengunjung membawa makanan dan minuman
serta membuang sampah yang tersebar dimana mana, juga mereka mendudukan anak
kecil dipundak Arca Buddha sambil berfoto serta memperlakukan tempat suci
tersebut sebagai tempat picnic dan merusak baik suasana spiritual maupun nilai
moral yang bertentangan dengan keagungan Candi Borobudur itu sendiri.
INDUSTRI
PARIWISATA DAN PENGARUHNYA
Yogyakarta
yang tumbuh dan berkembang sebagai daerah wisata diawali sejak tahun 1970-an.
Bahkan dalam dunia kepariwisataan, Yogyakarta mendapat predikat sebagai daerah
tujuan wisata kedua di Indonesia setelah Bali. Olrh karena itu sebagai
konsekuensinya, Yogyakarta harus memelihara dan mengembangkan obyek-obyek
pariwisata, baik obyek wisata alam maupun wisata budaya. Di samping itu perlu
mempersiapkan dan menyediakan sarana-sarana pendukung pariwisata seperti
transportasi dan hotel atau tempat-tempat penginapan.
Untuk
kepentingan yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata di daerah Yogyakarta,
pihak pemerintah daerah Yogyakarta dalam hal ini Dinas Pariwisata dan juga bada
swasta seperti PT Taman Wisata Borobudur-Prambanan, melakukan pembenahan diri
dengan membangun, menata dan memperluas daerah obyek-obyek wisata di
Yogyakarta. Obyek-obyek wisata yang dimaksud antara lain Prambanan yang
diperluas menjadi Taman Wisata Prambanan oleh PT Taman Wisata
Borobudur-Prambanan dan Ratu Boko, Pantai Parangtritis, Gua Kiskenda oleh
Pemerintah Propinsi DIY, dalam hal ini Dinas Pariwisata. Sementara itu daerah
Pawirotaman, Kelurahan Brontokusuman, Mergangsang, Kotamadya Yogyakarta
dikembangkan sebagai daerah khusus untuk penginapan atau guest house yang
dilengkapi dengan fasilitas yang memadai bagi wisatawan.
Berkembangnya
daerah pariwisata di DIY menumbuhkan harapan-harapan masyarakat, terutama
masyarakat di sekitar kawasan wisata. Harapan yang muncul berkenaan dengan
berkembangnya industri pariwisata itu berkisar pada meningkatnya kehidupan
ekonomi masyarakat, antara lain dengan terbukanya kesempatan berusaha dan
terbukanya lapangan kerja. Meningkatnya pendapatan masyarakat akan mengangkat
harkat dan kesejahteraan serta hidup lebih baik.
Dampak Pariwisata
terhadap Kesenian
Kesenian,
khususnya pertunjukan seni tari,dalam melayani kebutuhan wisata itu melahirkan
pertunjukan-pertujukan singkat tapi padat serta penuh variasi. Bentuk penyajian
seni untuk wisatawan lebih merupakan reproduksi dalam bentuk kecila atau mini
(R.M soedarsono. 1986: 5). Tampaknya dalam pengembanagan pariwisata di daerah
Yogyakarta terhadap kesenian, khususnya seni prtunjukan melahirkan seni
kemasan. Maksud seni kemasan ini adalah mempersingkat waktu pertunjukan demi
efisiensi dan ekonomis. Lagi pula kota lebih bersifat dinamis. Ini tidak ada
pada masyarakat desa. Bila tidak diperhatikan ketimpangan ini akan memunculkan
semacam kecemburuan sosial. karena itu perlu prencanaan upaya meratakan rejeki
pariwisata sampai ke daerah pedesaan. Caranya menggunakan desa-desa sebagai
obyek wisata dan mengarahkan agar para wisatawan mancanegara dapat masuk ke
sana (Hasbullah Asyori, 1992).
Dampak Pariwisata
terhadap Teknologi
Dalam
kebudayaan manusia, teknologi merupakan salah satu di antara ketujuh unsur
kebudayaan pakaian atau busana. Datangnya wisatawan asing disatu pihak
menguntungkan daerah yaitu bila dihitung untuk pemasukan pendapatan daerah,
tetapi disatu pihak yang lain menimbulkan dampak perubahan cara berpakaian
kebudayaan manusia itu sendiri, unsur teknologi ini merupakan indikator yang
kuat. Sementara itu, J.W Schoorl (1980:8) mengatakan bahwa dasar teknologi itu
membuka kemungkinan untuk bermacam-macam perkembangan kebudayaan meskipun dalam
batas-batas yang ditentukan oleh teknologi itu. Unsur budaya teknologi
merupakan tolok ukur untuk menyatakan suatu kebudayaan suku bangsa atau bangsa
itu maju. Kemajuan kebudayaan itu sendiri menunjukkan perkembangan dari suatu
masyarakat. Ini hanya dapat terjadi karena proses sentuhan diantara dua budaya
yang saling mempengaruhi, yang terjadi karena berlangsungnya kontak antara
bangsa yang berbeda budaya.
Selain
pakaian atau busana dan cara berpakaian, berkembangnya pariwisata terutama di
Yogyakarta juga membawa dampak penggunaan peralatan atau perlengkapan hidup
walaupun terbatas pada kelompok-kelompok sosial tertentu. Peralatan atau
perlengkapan hidup yang dimaksud adalah perlengkapan makan, dapur, dan lain
sebagainya.
Dampak
pengembangan pariwisata di daerah Yogyakarta yang bersifat alih fungsi
teknologi itu misalnya pada bangunan-bangunan tempat tinggal dan juga tampak
pada alat transportasi.
Dampak Pariwisata
terhadap Perilaku Masyarakat
Dampak
pengembangan pariwisata juga berpengaruh pada perilaku masyarakat, terutama
masyarakat disekitar obyek wisata. Misalnya kita lihat pada masyarakat
Prawirotaman yang sepanjang jalan Prawirotaman ini adalah penginapan atau guest
house yang tamunya adalah wisatawan mancanegara. Sedikit banyak, karena
berhubungan langsung, maka diantara individu warga masyarakat itu akan
berperilaku yang kadang menyimpang dari norma-norma sosial yang berlaku.
Dampak Pariwisata
terhadap Kehidupan Beragama
Dampak perkembangan pariwisata di
daerah Yogyakarta terhadap kehidupan beragama tidak tampak. Dalam
kepariwisataan yang pada umumnya objeknya adat-istiadat atau upacara-upacara
adat. Di Yogyakarta anatara kepentingan agama dan adat istiadat itu terpisah.
Karena itulah perkembangan pariwisata tidak berpengaruh terhadap kehidupan
beragama.
Berdasarkan pembahasan di atas, mengenai dampak pariwisata dapat ditarik
kesimpulan bahwa perkembangan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta membawa
dampak terhadap kehidupan sosial budaya. Diantara dampak yang menonjol adalah
terhadap kehidupan ekonomi. Dampaknya terhadap teknologi lebih bersifat alih
fungsi dan mode baru sebagai upaya mengimbangi selera wisatawan. Kemudian
terhadap perilaku masyarakat yang mempunyai kesempatan berhubungan dengan
wisatawan.
Jadi peranan obyek wisata terhadap perkembangan pariwisata
di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain adalah sebagai Industri Pariwisata,
meningkatkan pendapatan daerah, sebagai lapangan pekerjaan bagi penduduk
sekitar, dan memperkenalkan kebudayaan kepada para wisatawan.
Volume
pengunjung setiap tahun
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pengelola Taman Wisata Candi
Borobudur di Magelang, Jawa Tengah menargetkan jumlah pengunjung pada 2014
mencapai 3,5 juta. Angka itu meningkat lima persen dari realisasi tahun
sebelumnya.
Wakil Kepala Operasional I Unit Taman Wisata Candi
Borobudur, Aryanto Hendro mengatakan, angka target itu persisnya 3.531.900
orang. Terdiri atas 3.263.500 wisatawan nusantara dan 268.400 wisatawan
mancanegara.
"Target tersebut meningkat sekitar 18 persen dari
target 2013 atau meningkat sekitar lima persen dari realisasi pengunjung
2013," katanya, Rabu (15/1).
Ia mengatakan, wisatawan dalam negeri tetap menjadi andalan
pemerintah. Pengelola juga terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan
asing ke Candi Borobudur.
Ia menyebutkan jumlah pengunjung candi agama Buddha terbesar
di dunia itu pada 2013 mencapai 3.362.061 orang. Terdiri atas 3.145.846
wisatawan nusantara dan 216.215 asing.
"Jumlah pengunjung tersebut melampaui target yang kami
tetapkan pada 2013, yakni sebanyak 2.990.000 orang," katanya.
Khusus jumlah wisatawan asing, katanya, belum mencapai
target sebanyak 263.400 orang. Saat ini, wisatawan asing masih didominas dari
Belanda, Jepang, dan Malaysia.
Ia mengatakan, waktu puncak kunjungan wisatawan ke Candi
Borobudur adalah liburan lebaran, sekolah, dan natal.
Arsitektur
candi
Erawisata.com – Candi Borobudur merupakan candi terbesar di
yang ada di Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di
Borobudur, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang
ramai dikunjungi Candi Borobudur juga menjadi pusat ibadat bagi umat Buddha di
Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti
namanya yaitu “biara di perbukitan”. Saat ini Candi Borobudurditetapkan sebagai
salah satu Warisan Dunia UNESCO.
Candi Borobudur yang hingga kini masih digunakan sebagai
tempat ziarah keagamaan; setiap tahun umat Budha yang datang dari seluruh
Indonesia dan bahkan mancanegara akan berkumpul di Candi Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Candi Borobudur merupakan
obyek wisata di Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan.
Tidak seperti candi – Candi lainnya yang dibangun di atas
tanah datar, Candi Borobudur merupakan candi yang dibangun di atas bukit yang
mempunyai ketinggian sekitar 265 m (870, dari permukaan laut dan 15 m di atas
dasar danau purba yang saat ini telah mengering. Keberadaan dari danau purba,
menjadi bahan perdebatan di kalangan para arkeolog pada abad ke-20,bahkan ada
yang berpendapat bahwa Candi Borobudur dibangun di tepi danau atau juga di
bangun di tengah danau.Wisata
Candi Borobudur
Arsitektur Candi Borobudur:
Denah Candi
Borobudur Ukuran Panjang 121,65, tinggi 35,4 m.
Susunan Bangunan
Berupa teras berundak (6 teras berdenah persegi dan 3 teras berdenah lingkaran.
Pembagian vertikal
secara filosofi mengandung ajaran Budha melalui relief yang terpahat pada
tingkat Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.
Tangga naik pada
keempat penjuru dengan pintu masuk berada di sebelah timur.
Untuk membaca
Relief yang di pahatkan pada dinding dan pagar langsung dengan cara pradaksina
( mengelilingi candi searah jarum jam.
Batu -batu Candi
Borobudur di susun menutupi tanah bukit dengan Volume seluruhnya sekitar 55.000
meter kubik yang tersusun kurang dari 2,000.000 potong Batu.
Arca berjumlah 504
buah.
Stupa Berjumlah 73
Buah.
Lokasi Candi Borobudur:
Lokasi candi Borobudur adalah kurang lebih 100 km di sebelah
barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah
barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut
agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa
Syailendra. Candi Borobudur terletak di atas bukit pada dataran yang dikeliling
dua pasang gunung kembar; Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan
Merbabu-Merapi di sebelah timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar,
lebih dekat di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh, serta candi
ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di
sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu
adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai
‘Taman pulau Jawa’ karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya.
Harga tiket masuk candi borobudur
Harga Tiket Masuk ke Lokasi Candi Borobudur saat Artikel Ini
ditulis untuk satu orang adalah Rp.35.000
Rute Candi Borobudur:
Dari Yogyakarta – Jalan Magelang – Muntilan – Pertigaan
Muntilan belok kiri – Lurus hingga tiba di Candi Borobudur,tapi sebelum sampai
di Candi Borobudur,pengunjung juga akan melewati Candi Mendut,yang berada tepat
di pinggir jalan Raya. (Wisata Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar